The Zenisme Adrian Gan


Jakarta, 26 Juli 2006
Pada saat press confrence saya pikir baju-baju yang akan digelar tidak akan wearable dan kayaknya lebih mirip dengan koleksi couture. Ini pikiran awal saya, karena foto-foto dari katalog dan tema Zentroversi yang diambil oleh Adrian Gan.
Namun apa yang saya pikir pada saat awal sama sekali jauh dari perkiraan saya. Baju-baju yang digelar sama sekali jauh dari kesan coture. It's a very day wear. Saya tidak menemukan payet dan kristal pada koleksi Adrian Gan kali ini, begitu juga dengan bahan chiffon, saya tidak melihatnya disini. Gaun-gaun yang digelar sangat menyiratkan masa kini dan moderenitas, dimana bahan dan material yang dipakai juga sangat tidak lazim. Konstruksi jahitan yang bertumpuk tumpuk dengan pola lipatan kertas origami, sangat menyegarkan mata bila dibandingkan dengan fashion show dari disainer yang lainnya.
Tema Zen yang diwakili dengan lipatan kain layaknya origami, wedges tebal dan obi pada pinggang dan make up putih dengan lipstik merah menyala. Sedangkan untuk mendukung tema Zen tersebut Adrian menggabungkannya dengan gaya Edwardian kuno dimana diwakili dengan material bahan damas yang kaku, ruffles dan celana pipa baik panjang dan pendek. Perpaduan gaya antara timur dan barat tersebut menyatu menjadi kesatuan yang sangat harmonis dan indah. Bayangkan sebuah tulip skirt dengan bahan jacquard yang kaku menggelembung setinggi lutut dipakai bersama dengan atasan katun sutra yang penuh ruffle pada bagian bahu dimana look keseluruhan tersebut tidak terlihat berlebihan.Untuk koleksi day wear, dimana Adrian hanya bermain dengan warna putih, off white, cream, vanilla, hitam dan merah serta beberapa material dengan motif oriental, bisa merasa puas, karena koleksi ini sangat memungkinkan untuk dipakai dan dipadu padankan dengan koleksi lain untuk menghasilkan look yang berbeda. Sedangkan untuk evening gown dan cocktail dress, gaun-gaun yang ditampilkan sangat membuat kejutan. Dimana penggunaan bahan yang sangat maksimal, detil lipatan yang berlapis-lapis dan tumpukan kerah yang simetris. Tidak salah bila Adrian meng-klaim bahwa ada sebuah gaun yang sampai memakan 70 meter kain, melihat tumpukan lipatan dan panjang gaun yang menyapu lantai sehingga membuat model terkadang susah untuk berjalan. Gaun-gaun malam yang digelar Adrian juga tidak jauh dari dari nilai jual dan daya pakai yang tinggi, siluet ketat yang dibentuk oleh korset yang menyerupai obi dan clucth yang panjang berbentuk segi empat minimalis merupakan pemanis penamplian yang menurut saya sangat bisa diterima oleh wanita-wanita haus gaya yang ada di Jakarta ini.
Namun dari keseluruhan, Adrian Gan yang baru ke dua kalinya ini menyelenggarakan show tunggal, bisa dikatakan sukses dengan apa yang memang sudah menjadi ciri khas disainnya tanpa meninggalkan keinginan pasar dan daya pakai yang tinggi.

Comments

Popular Posts